Selasa, 12 April 2011

RADIKAL BEBAS

Radikal Bebas

Apakah anda terlindung dari bahaya RADIKAL BEBAS ?

Lakukan Pemeriksaan Status Antioksidan Total, SOD dan GPx

Radikal Bebas & Bahayanya
Radikal bebas merupakan suatu atom. molekul, atau senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif.

Pembentukan radikal bebas dalam tubuh :
● Pada waktu kita bernapas
(hasil samping proses oksidasi atau pembakaran)
● Olahraga yang berlebihan
● Jika terjadi peradangan
● Terpapar polusi Lingkungan
(asap rokok, kendaraan bermotor, radiasi, dll)
●dll

Pada saat terjadi infeksi, radikal diperlukan untuk membunuh mikroorganisme penyebab infeksi. Tetapi paparan radikal bebas yang berlebihan dan secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan sel untuk beradaptasi terhadap lingkungannya, dan para akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Radikal bebas bersifat reaktif, dapat menyebabkan kerusakan sel, mengurangi kemampuan adaptasi sel, bahwa kematian sel sehingga timbul gangguan / penyakit.

Penyakit yang disebabkan atau dikaitkan dengan radikal bebas :
● Kanker
● Aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah)
● Penuan (Aging)
● Penyakit neurodegeneratif (Alzheimer Disease, Dementia/pikun, dll)
● Penyakit / gangguan paru, hati & ginjal
● Katarak, dll

Sistem Antioksidan Tubuh, Melawan Bahaya Radikal Bebas
Untuk memlawan bahaya radikal bebas, tubuh telah mempersiapkan penangkal yaitu dengan sistem antioksidan.Ada 3 golongan antioksidan dalam tubuh yaitu :
Antioksidan Primer
Berfungsi mencegah pembentukan radikal bebas, misalnya Transferin, Feritin, albumin.
Antioksidan Sekunder
Berfungsi menangkap radikal bebas dan menghentikan pembentukan radikal bebas, misalnya Superoxide Dismutase (SOD), Glutathion Peroxidase (GPx), Vitamin C, Vitamin E, B-Caroten, dll.
Antioksidan Tersier atau repair enzyme
Berfungsi memperbaiki jaringan tubuh yang rusak oleh radikal bebas.

Pemeriksaan Status Antioksidan
saat ini telah tersedia pemeriksaan laboratorium untuk menilai sistem antioksidan tubuh yaitu :
● Status Antioksidan Total (SAT)
Merupakan pemeriksaan untuk mengukur kapasitas dan aktivitas total antioksidan yang terdapat dalam tubuh.
Superoxide dismutase (SOD)
Gluthatione Peroxidase (GPx)

Mengapa kita perlu memeriksa Status Antioksidan ?

● Memberikan informasi tentang kapasitas status antioksidan seseorang.
● Untuk menilai daya tahan tubuh atau paerlindungan tubuh terhadap serangan radikal bebas.

Siapa saja yang perlu periksa Status Antioksidan ?
Mereka yang banyak terpapar polusi lingkungan atau mereka yang rentan taerhadap bahaya radikal bebas :
● Lanjut Usia
● Perokok
● Kegemukan
● Pasien Diabetes Melitus
● Penderita Hipertensi
● Penderita peradangan kronis, dll.

Kapan kita Memeriksa Status Antioksidan ?
● Untuk Skrining awal, yaitu sebelum dilakukan terapi dan sebelum pembelian suplemen antioksidan.
● Untuk monitoring (atau menilai hasil terapi), yaitu dilakukan setelah pemberian obat atau suplemen antioksidan.

Bagaimana kita dapat melakukan pemeriksaan Status Antioksidan ?
Untuk melakukan pemeriksaan Status Antioksidan diperlukan sampel darah dan tidak diperlukan persiapan khusus sebelumnya. Anda dapat melakukan pemeriksaan Status Antioksidan total, SOD, GPx di Laboratorium terdekat.

Paparan radikal bebas dapat menimbulkan berbagai penyakit, tetapi tubuh kita mempunyai sistem yuntuk menangkalnya yaitu dengan sistem antioksidan.
Dengan pemeriksaan status antioksigan tubuh, kita dapat mengetahui daya tahan tubuh terhadap radikal bebas, menentukan pelu tidaknya terapi atau suplemen antioksidan, dapat melakukan upaya untuk mencegah timbulnya penyakit yangnberkaitan dengan radikal bebas, dan memantau terapi / pemberian suplemen antioksidan.

Sabtu, 09 April 2011

KEDOKTERAN KELUARGA MODUL BLOK 21

                              2011

         MODUL BLOK 21
         ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

 


























                 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
          UNIVERSITAS JAMBI
           2011
 


       



              SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS JAMBI

 

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita semua, atas selesainya Buku Modul Blok 21 Ilmu Kedokteran Keluarga PSPD Unja.
Buku Modul ini merupakan aplikasi dari kompetensi-kompetensi yang dijabarkan dari Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Buku ini mengacu pada perkembangan terkini dari paradigma pendidikan dokter, yang diuraikan lebih rinci untuk kemudahan dalam mencapai kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan, agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tanah air kita.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya terhadap semua pihak yang telah bekerja keras untuk ikut serta menyusun Buku Modul Blok 21 Ilmu Kedokteran Keluarga. Kami menyadari bahwa Buku Modul ini masih jauh dari sempurna, karena itu akan selalu disempurnakan secara berkala berdasarkan masukan dari berbagai pihak maupun dari bukti-bukti empiris.

Semoga Buku Modul Blok 21 Ilmu Kedokteran Keluarga ini bermanfaat bagi kita semua dan segala upaya yang telah dilakukan ini akan bermanfaat dalam upaya mencapai tujuan kita bersama yaitu pelayanan kesehatan yang bermutu, efisien, efektif, adil dan merata.

Terima Kasih.


Ketua PSPD Unja




      dr. Charles A Simanjuntak,  SpOT,  MPd.








KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada  Tuhan Yang Maha  Esa, kami  menerima saudara/i  untuk mengikuti pembelajaran di Blok 21 Kedokteran Keluarga Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Unja.

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja (American Academy of Family Physicians, 1969). Pelaksana pelayanan kedokteran keluarga adalah dokter keluarga.

Setelah mengikuti blok 21 Ilmu Kedokteran Keluarga kami harapkan saudara/i mampu: memahami penanganan pasien di tingkat pelayanan kesehatan primer yang bersifat individual, berkesinambungan, lebih menekankan pada pencegahan, dan berpusat pada unit keluarga; pengelolaan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga; membuat rencana pencegahan penyakit dan keadaan sakit, melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit serta mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat dengan memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran; memahami perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat (sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan kebijakan pemerintah) berdasarkan konsep dokter keluarga; mampu merancang dan mengelola manajemen dan Praktek atau Klinik Dokter Keluarga dari segi perizinan, perekrutan tenaga, peraturan-perundangan yang terkait, fasilitas, peralatan dll

Akhir  kata kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulisan buku modul ini, selamat mengikuti  Blok 21 Ilmu Kedokteran  Keluarga.

Jambi,   April 2011


                Mengetahui:
        Pembantu Ketua I PSPD                                                                     Ketua Blok 21




   dr. Humaryanto, SpOT, M.Kes                                      dr. H. Armaidi Darmawan, M. Epid










ILMU KEDOKTERAN KELUARGA

I.  PENDAHULUAN

Saat ini sistem pelayanan kesehatan di Indonesia masih terbelah dua, yaitu pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat dan penanganan dokter spesialis di lingkungan rumah sakit. Di satu pihak, ada lapisan masyarakat yang hanya dapat mengakses pelayanan kesehatan pada tingkat primer yaitu puskesmas atau balai pengobatan, namun di sisi lain ada sekelompok masyarakat yang bisa mengakses perawatan dari beberapa spesialis sekaligus dengan pemeriksaan penunjang dan terapi di rumah sakit pusat atau swasta. Pihak yang kedua ini lah yang dianggap mendapat pelayanan kesehatan yang lebih “baik”. Gerakan WHO yang bertajuk “Health For All” mencakup suatu pergeseran paradigma di mana pelayanan kesehatan primer yang justru harus menjadi fokus utama, sehingga akan ada sistem yang dapat menanggulangi kesenjangan dari pelayanan kesehatan ini.

Kedokteran Keluarga adalah “jembatan” penting antara kesenjangan ini. Seorang Dokter Keluarga akan dapat memusatkan perhatian pada pasiennya sebagai seorang individu tetapi juga sebagai anggota dari unit keluarga. Untuk dapat memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat, perlu ada perubahan-perubahan dalam profesi medis dan juga sekolah-sekolah kedokteran untuk mencapai kualitas, efektivitas biaya, dan kesetaraan dalam sistem pelayanan kesehatan (Canada Conference Paper, Ontario, 1994).

Seorang Dokter Keluarga dapat memainkan tiga peranan penting. Pertama, mereka bertindak sebagai judicious gatekeepers yang artinya mengurangi kelebihan tanggungan rumah sakit dengan cara menguasai penanganan awal yang tepat. Kedua, fokus utama adalah preventif sehingga akan mengurangi beban yang disebabkan oleh penyakit kronis. Ketiga, kedokteran keluarga adalah kesempatan baik di mana semua stakeholder kesehatan dapat bekerjasama menuju kesatuan kesehatan (towards unity for health atau TUFH). Stakeholder tersebut terdiri atas policy maker, profesi medis, akademisi, health care manager, dan masyarakat. (Dr. Alfred Loh, WONCA, 2002)

Dengan demikian, melalui training yang baik dan silabus yang tepat, seorang Dokter Keluarga dapat membantu mengurangi beban biaya kesehatan secara menyeluruh melalui tiga cara tersebut di atas.

Karakteristik Mahasiswa
Telah mengikuti pembelajaran sampai dengan Blok 18 (Kedokteran Komunitas).


Pokok Bahasan :


                                                                       Family
                                                                           Medicine
                                                                             Curriculum
 




                                                        
Packet A:
Principles of Family Medicine

Packet B
Mangemen FM Practice

Packet C:
Medical and Technical Skills

Packet D:
Applied Medicine
(Groups & Ages)



II.       VISI dan MISI

VISI  DEPARTEMEN  ILMU  KEDOKTERAN KOMUNITAS / ILMU KEDOKTERAN KELUARGA PSPD UNJA
”Berperan aktif dalam mempersiapkan seorang dokter  yang  mampu bekerja  secara profesional sekaligus berperan sebagai ilmuwan, manager, serta konsultan dalam bidang kesehatan  dan kedokteran  sesuai  dengan  tuntutan perkembangan  ilmu dan teknologi   serta  kebutuhan masyarakat”.

MISI  BAGIAN   ILMU  KEDOKTERAN KOMUNITAS / KEDOKTERAN KELUARGA
       Mendidik dan memberikan pengalaman bagi mahasiswa  kedokteran  agar :
Mampu mengenal, merumuskan dan menjalankan prioritas kesehatan masyarakat di masa sekarang dan yang akan datang.
 Menyelenggarakan upaya  pelayanan kesehatan paripurna: promotif,  preventif, kuratif, dan rehabilitatif (care provider)
 Mengembangkan dan menerapkan ilmu kedokteran komunitas dan kedokteran pencegahan melalui kegiatan-kegiatan  penelitian, penyuluhan  dan  pengabdian masyarakat ( scientist and comunicator).
•  Menjalankan peran dokter di dalam organisasi dan manajemen dalam bidang kedokteran komunitas dan kedokteran pencegahan (manager)
•  Menjalankan peran sebagai  konsultan (medical advisor) dalam  segala  aspek yang dapat menaikkan derajat kesehatan masyarakat.
•  Bekerja  selaku unsur  pimpinan dalam suatu tim  kesehatan (community  leader   dan decision maker )


III. PENGURUS BLOK:
Penanggung Jawab  :   dr. Humaryanto, Sp.OT, M. Kes (Puked Akademik)
Koordinator              :   dr. H. Armaidi Darmawan, M. Epid.
Sekretaris                   :   dr. Mirna Iskandar
Anggota                     :   dr. Fadli
                                    :   dr. Rita Halim

          DOSEN PENGAJAR BLOK 21
1.      Aywar Zamri, dr,  Sp. PD (AWZ)
2.      Azwar Djauhari, dr,  M. Sc (AZD)
3.      Armaidi Darmawan, dr,  M. Epid (ARD)
4.      Nindya Aryanti, dr. M.Med.Ed (NDA)
5.      Irawati Sukandar, drg, M. Kes (IRS) (Kadiskes Kota)
6.      Didik Sunaryadi, SKM., M.Kes (DDS)
7.      Eres Inventory, SKM, M.Epid (ERS)
8.      Fairuz, dr. Sp.PA (FAR)
9.      Fahrurazi, dr, M.Kes (FRZ)
10.  FX. Suharto, dr, M. Kes (FXS) ( Sekretaris PDKI)
11.  Erdiyanto, dr  (ERY) (Ketua PDKI)

III.  AREA KOMPETENSI  (Standar Kompetensi Dokter KKI  hal 24-27 dan 105)

PUBLIC HEALTH MEDICINE
·         Prevention (vaccination policy included)
·         Patient safety

COMMUNICATION AND RECORDING
·         Pencegahan penyakit
·         Keselamatan pasien
·         Pembuatan formulasi secara lisan dan tertulis
·         Pengenalan berbagai perilaku yang membahayakan kesehatan dan gaya hidup
·         Meresepkan obat
·         Komunikasi lisan dan tertulis dengan kolega dan tenaga medis lain
·         Konsultasi terapi

            Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
·         Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat
·         Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit
·         Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
·         Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
·         Mengelola sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer denganpendekatan kedokteran keluarga

            Kompetensi Inti
Mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer

Lulusan PSPD Unja  Mampu:

1.      Mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat
·         Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding
·         Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit
·         Mengidentifikasi berbagai pilihan cara pengelolaan yang sesuai penyakit pasien.
·         Memilih dan menerapkan strategi pengelolaan yang paling tepat berdasarkan prinsip kendali mutu, kendali biaya, manfaat, dan keadaan pasien serta sesuai pilihan pasien
·         Melakukan konsultasi mengenai pasien bila perlu
·         Merujuk ke sejawat lain sesuai dengan Standar Pelayanan Medis yang berlaku, tanpa atau sesudah terapi awal
·         Menulis resep obat secara rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca
·         Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga secara holistik, komprehensif, koordinatif, kolaboratif, dan berkesinambungan dalam mengelola penyakit dan masalah pasien
·         Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya penyakit serta sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pertimbangan terapi

     2. Melakukan Pencegahan Penyakit dan Keadaan Sakit
·         Mengidentifikasi, memberi alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan tertier yang tepat berkaitan dengan penyakit pasien, keadaan sakit atau permasalahannya (Pencegahan tertier adalah pencegahan yang digunakan untuk memperlambat progresi dari penyakitnya dan juga timbulnya komplikasi, misalnya diet pada penderita DM, olah raga)
·         Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau strategi pencegahan sekunder yang tepat berkaitan dengan pasien dan keluarganya (Pencegahan sekunder adalah kegiatan penapisan untuk mengidentifikasi faktor risiko dari penyakit laten untuk memperlambat atau mencegah timbulnya penyakit, contoh pap smear, mantous test)
·         Mengidentifikasi, memberikan alasan, menerapkan dan memantau kegiatan strategi pencegahan primer yang tepat, berkaitan dengan pasien, anggota keluarga dan masyarakat (Pencegahan primer adalah mencegah timbulnya penyakit, misalnya imunisasi)
·         Mengidentifikasi peran keluarga pasien, pekerjaan, dan lingkungan sosial sebagai faktor risiko terjadinya penyakit dan sebagai faktor yang mungkin berpengaruh terhadap pencegahan penyakit.
·         Menunjukkan pemahaman bahwa upaya pencegahan penyakit sangat bergantung pada kerja sama tim dan kolaborasi dengan professional di bidang lain
3.      Melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan  penyakit
·         Mengidentifikasi kebutuhan perubahan perilaku dan modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, jenis kelamin, etnis, dan budaya
·         Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
·         Bekerja sama dengan sekolah dalam mengembangkan “program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)”

     4. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
·         Memotivasi masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat
·         Menentukan insidensi dan prevalensi penyakit di masyarakat serta mengenali keterkaitan yang kompleks antara faktor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan, dan faktor lingkungan yang berpengaruh pada suatu masalah kesehatan
·         Melibatkan masyarakat dalam mengembangkan solusi yang tepat bagi masalah kesehatan masyarakat
·         Bekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam menyelesaikan masalah kesehatan dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan pemerintah,
·         termasuk antisipasi terhadap timbulnya penyakit-penyakit baru
·         Menggerakkan masyarakat untuk berperan serta dalam intervensi kesehatan
·         Merencanakan dan mengimplementasikan intervensi kesehatan masyarakat, serta menganalisis hasilnya
·         Melatih kader kesehatan dalam pendidikan kesehatan
·         Mengevaluasi efektivitas pendidikan kesehatan
·         Bekerja sama dengan masyarakat dalam menilai ketersediaan, pengadaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan masyarakat

     5. Mengelola sumber daya manusia dan sarana – prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga

·         Menjalankan fungsi managerial (berperan sebagai pemimpin, pemberi informasi, dan pengambil keputusan)
·         Menerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga
·         Mengelola sumber daya manusia
·         Mengelola fasilitas, sarana dan prasarana

6.  Keterampilan  menerapkan  dasar-dasar  ilmu  biomedik,  ilmu  klinik,   ilmu  perilaku dan epidemiologi dalam praktek Kedokteran keluarga
·           Menjelaskan  masalah  kedokteran  dan  kesehatan  berdasarkan  pengertian ilmu  biomedik, klinik, perilaku dan komunitas terkini yang diterima secara umum 
·           Menyusun  rencana  intervensi  berdasarkan  pemahaman  ilmiah  dan  menerapkan  prinsip-prinsip kedokteran berbasis bukti dalam praktik kedokteran.


      Komponen Kompetensi
§  Menjelaskan  perbedaan  antara  sehat  dan  sakit  dengan  memperhatikan  ilmu  biomedik, perilaku, klinik dan komunitas
·      Melakukan  diagnosis  masalah  kesehatan  individu,  keluarga  dan  komunitas berdasarkan kedokteran berbasis bukti (EBM)
§  Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan yang utama pada individu, keluarga  dan komunitas berdasarkan kedokteran berbasis bukti
§  Memantau  kemajuan  keadaan  pasien  dan  memodifikasi  penatalaksanaan  yang  sesuai
§  Melakukan tindakan pencegahan dan tindak lanjut dalam penatalaksanaan masalah  kesehatan
§  Mengenal  dan  menjelaskan  keterbatasan  ilmu  dalam  diagnosis,  penatalaksanaan  dan pencegahan
§  Menyampaikan  dasar  pemikiran  pemilihan  terapi  serta  hasil  yang  diharapkan  kepada staf dan sejawat, pasien dan keluarga sesuai dengan tingkat pemahamannya
7. Pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
·         Mengelola  masalah  kesehatan  pada  individu  sebagai  bagian  integral  dari    keluarga,  komunitas  dan  lingkungan  secara  komprehensif  dan  holistik,  terpadu,  dan  bersinambung dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
·         Mahasiswa    mampu    mengidentifikasi  dan  mengembangkan  perilaku  individu  dan  lingkungan  yang  sehat  dalam  penatalaksanaan  pasien  maupun  komunitas  dalam  rangka mencegah berkembangnya penyakit.
            Komponen Kompetensi
·         Mengelola masalah kesehatan individual melalui penguasaan clinical reasoning skill  untuk mencapai hasil yang maksimal
·         Mendiagnosis,  mengelola  dan  mencegah,  masalah  kesehatan  individual  dalam  hubungannya dengan keluarga atau masyarakat

8.      Manajemen pelayanan kesehatan
·         Mampu berfungsi sebagai manajer kesehatan dengan menerapkan perencanaan,  pengorganisasian,  pelaksanaan  dan  penilaian  dengan  memperhatikan  berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat (sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan kebijakan pemerintah) berdasarkan konsep dokter keluarga.
                     Komponen Kompetensi
·         Mengenal  komponen  masukan,  proses  dan  luaran  yang  diperlukan  untuk  mengembangkan    fasilitas kesehatan 
·         Mengembangkan  fasilitas  kesehatan  yang  sesuai  kebutuhan  masyarakat  termasuk laboratorium, pemeriksaan penunjang lain dan sistem rujukan
·         Mengenal  sistem  jaminan  pelayanan  kesehatan  sebagai  pendukung  pelayanan  kesehatan yang berorientasi pada paradigma sehat
·         Mengelola fasilitas pelayanan kesehatan primer sesuai standar pelayanan, kebutuhan  masyarakat dan peraturan-peraturan kesehatan yang berlaku


IV. TUJUAN PEMBELAJARAN


1.      Memahami penanganan pasien di tingkat pelayanan kesehatan primer yang bersifat individual, berkesinambungan, lebih menekankan pada pencegahan, dan berpusat pada unit keluarga.
2.      Pengelolaan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan primer dengan pendekatan kedokteran keluarga
3.      Membuat rencana pencegahan penyakit dan keadaan sakit, melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit serta mengelola penyakit, keadaan sakit dan masalah pasien sebagai individu yang utuh, bagian dari keluarga dan masyarakat dengan memenuhi aspek medikolegal dalam praktik kedokteran
4.      Memahami perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan penilaian dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat (sosial, budaya, ekonomi, lingkungan dan kebijakan pemerintah) berdasarkan konsep dokter keluarga
5.      Mampu merancang dan mengelola manajemen dan Praktek atau Klinik Dokter Keluarga dari segi perizinan, perekrutan tenaga, peraturan-perundangan yang terkait, fasilitas, peralatan dll

V. METODE PEMBELAJARAN

Berdasarkan kurikulum standar yang disusun oleh WONCA (World Organization of Family Doctors = Perhimpunan Kedokteran Keluarga Dunia) melalui program ASPAC Regional, pada tahun 2002 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menyetujui bahwa kurikulum standar Kedokteran Keluarga di Indonesia harus mencakup empat Pilar Family Medicine sebagaimana disebutkan dalam skema kurikulum di atas. Sub topik lebih lanjut akan dicantumkan dalam tabel dibawah ini.




Tabel 1. Pilar Pendidikan Kedokteran Keluarga dan Materi Pembelajaran

PILAR KEDOKTERAN KELUARGA DAN URAIAN MATERI
A
Konsep Kedokteran Keluarga
A1
Konsep dan Nilai-nilai Sentral Kedokteran Keluarga
A2
Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Kesehatan
A3
Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat, Panggilan Rumah, dan Perawatan Di Rumah
A4
Perawatan Paliatif
B
Manajemen Praktek Dokter Keluarga
B1
Manajemen Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Lain
B2
Manajemen Fasilitas dan Sarana
B3
Manajemen Informasi: Rekam Medis, Kerahasiaan, dan Komputerisasi
B4
Manajemen Keuangan
B5
Manajemen Kualitas
C
Keterampilan Medis Klinis dan Tindakan Dalam Situasi-situasi Khusus)
C(A)
Keterampilan Klinik dalam Praktek
1.       Proses Konsultasi
2.       Keterampilan Komunikasi
3.       Keterampilan Konseling
4.       Pengubahan Perilaku
5.       Manajemen Penyakit
6.       Kegawatdaruratan
C (B)
Gejala-gejala utama
1.     Kelelahan
2.     ¯  Berat Badan
3.     Demam
4.     Dyspepsia
5.     Sesak Napas
6.      Batuk, Nyeri
7.      Tenggorokan
8.      Nyeri Dada
9.      Diare
10.  Konstipasi
11.    Muntah
12.    Nyeri perut
13.    Ruam
14.    Nyeri Punggung
15.    Nyeri Sendi
16. Meriang/Menggigil
17. Nyeri Kepala
18. Insomnia
19. Bayi Menangis Tak Henti
20. Mata Merah
C (C) Keterampilan Medis yang bersifat Teknis dan Perawatan Dalam Kelainan Khusus
Kelainan Kardiovaskular dan Respirasi
Kelainan Gastrointestinal
Kelainan Renal dan Hematologis
Kelainan Psikologis
Kelainan Kulit
Kelainan Tulang dan Sendi
Kelainan Saraf, Mata, dan THT
Kelainan Gizi, Metabolik, dan Endokrin
D
Keluasan Ilmu dan Penerapannya pada Berbagai Golongan Usia
D
Kesehatan Anak dan Remaja
Kesehatan Wanita
Kesehatan Pria
Kesehatan Dewasa yang Bekerja
Kesehatan Lansia
Kesehatan Masyarakat
Sumber: A Primer of Family Medicine , Singapore, 2004
Materi di atas akan disesuaikan dan dipilih agar mampulaksana dengan mempertimbang kan waktu yang tersedia dan materi yang telah dipelajari di blok lain agar tidak terdapat tumpangtindih karena materi C dan D keterampilan Medis Klinis, Tindakan Dalam Situasi-situasi Khusus dan Keluasan Ilmu dan Penerapannya pada Berbagai Golongan Usia. Pemilihan dan penyesuaian ini menjadi muatan dalam blok 21 ini dan akan diberikan dengan metode sebagai berikut:

A.    KULIAH PAKAR
Aktifitas ini adalah kebutuhan yang mendasar. Blok bertanggung jawab untuk mengatur dan merancang konsultasi pakar dengan menghubungi pakarnya secara langsung. Kuliah diberikan  oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.

B.     TUTORIAL
Tutorial dalam blok ini akan membahas 4 skenario, kontens dalam setiap skenario akan mengacu pada masing-masing pilar pendidikan kedokteran keluarga (pilar A, B, C dan D). Setiap skenario akan dibahas dalam tiga kali tutorial dan pada tutorial ketiga akan diadakan diskusi pleno.  Selama tutorial, Blok perlu meyakinkan bahwa mahasiswa telah membawa sumber pembelajaran yang relevan sebagai rujukan dalam tutorial. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metode tujuh langkah akan digunakan dalam diskusi kelompok. Biasanya, diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1 – 5 dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. 
Tujuh langkah terdiri dari  :
1.      Klarifikasi terminologi dan konsep
2.      Identifikasi masalah
3.      Analisa masalah
4.      Buatlah suatu pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3
5.      Formulasikan tujuan pembelajaran
6.      Kumpulkan informasi tambahan diluar diskusi kelompok
7.   Sintesis dan uji informasi yang diperoleh

C.    SKILLS  LAB/PRAKTIKUM
Skill lab/Praktikum pada blok ini dilaksanakan dengan topik-topik sebagai berikut:
1.      Pemberian Obat Rasional (POR)
2.      Peresepan dan Sediaan Obat dalam Praktek Dokter Keluarga I
3.      Peresepan dan Sediaan Obat dalam Praktek Dokter Keluarga II
4.      Konseling
5.      Tatacara Rujukan dan Konsultasi
6.      Penulisan Rekam Medik I
7.      Penulisan Rekam Medik II
8.      Menghitung  Kapitasi Pada Praktek/Klinik Dokter Keluarga
9.      Menghitung/Menganalisis Biaya Praktek/Klinik Dokter Keluarga
10.  Menghitung Kapitasi Pada Pelayanan Dokter/Klinik Dokter Keluarga
11.  Kewirausahaan  Klinik Dokter Keluarga I
12.  Analisa Data dan aplikasi Komputer SPSS 1
13.  Analisa Data dan aplikasi Komputer SPSS 2
14.  Analisa Data dan aplikasi Komputer SPSS 3
15.  Penjelasan Home Visit dan Laporannya
16.  Home Visit 1
17.  Home Visit 2
18.  Presentasi Home Visit
Ket: Home Visit akan dilaksanakan di Wilayah Puskesmas Putri Ayu dan Puskesmas Simpang IV Sipin dengan fasilitator masing masing 3 orang tiap Puskesmas

    VI. EVALUASI  BLOK
Adapun ketentuan yang digunakan dalam penilaian/evaluasi blok ini adalah :
1.      Nilai pembelajaran blok adalah nilai akhir blok yang diperoleh mahasiswa
      berdasarkan penilaian formatif dan sumatif.
2.      Nilai akhir blok berupa grading (A-E dengan bobot 4-0)
3.      Konversi skor, huruf, angka, bobot setara SKS

Skor*
Huruf
Bobot
80 – 100
A
4.00
74 – 79
B+
3.50
68 – 73
B
3.00
62 – 67
C+
2.50
56 – 61
C
2.00
45 – 55
D
1.00
< 45
E
0
                   * Pembulatan: < 0,5 pembulatan ke bawah

Komponen penilaian pada Blok 21 adalah sebagai berikut   :
·   Nilai Proses(25%)
  - Logbook                                           (prasarat mengikuti ujian)
  - Checklist tutorial                            10 %
  - Checklist skill lab/Prakt.              10 %
   - REFERAD/assignment                5 %
·   Nilai Knowledge (75%)
  - MCQ                                                 35  %
  - SOCA                                                20  %
- OSCE            /OSPE                                   20  %

VII. RENCANA SKENARIO TUTORIAL

Skenario 1
“Dr. Lulu mendatangi Kabupaten Mendalo dengan maksud mengabdi sebagai dokter keluarga di sana. Pihak kabupaten maupun puskesmas menerima dengan sangat baik namun meminta penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu dokter keluarga dan apa bedanya dengan dokter umum. Dr. Lulu lalu menjelaskan prinsip Kedokteran Keluarga yang sekarang sedang dijalankan di Indonesia, perkembangannya dari awal dan keadaannya sekarang, serta apa peran dokter keluarga itu sendiri. Tidak lupa juga dr. Lulu menjelaskan bahwa dalam konsep kedokteran keluarga, bukan hanya individu yang sakit yang dapat dianggap sebagai satu unit pelayanan kesehatan, tetapi keluarganya juga.”

Materi yang dibahas untuk tutorial dengan skenario ini mencakup materi Paket A dari Kurikulum Family Medicine.

Skenario 2
Dr. Mona berencana ingin membuka sebuah praktek dokter keluarga. Dia masih mempertimbangkan apakah praktek tersebut dapat dijalankannya sendiri atau berkelompok sebagai Klinik Dokter Keluarga. Dr. Mona berpikir bahwa tentu ada banyak hal yang mesti disiapkan; tentunya praktek ataupun klinik tersebut perlu rancangan dan pengelolaan yang baik. Kemudian pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di sana akan berbeda dengan klinik dokter umum lain yang bukan dijalankan oleh seorang Dokter Keluarga. Dr. Mona berencana berdiskusi dengan rekan-rekan sejawatnya mengenai pendirian klinik tersebut, terutama mengenai bagaimana pembiayaan dan sistem manajemennya, dan yang lebih penting lagi bagaimana menjamin dan mempertahankan mutu klinik tersebut.

Materi yang dibahas untuk tutorial dengan skenario ini mencakup materi Paket B dari Kurikulum Family Medicine.

Skenario 3
Dr. Gadis sudah dua tahun menjalankan sebuah praktek dokter keluarga di Kabupaten Mendalo. Selama di sana dr. Gadis senantiasa berusaha memperbaiki keterampilan medis klinis dan klinis tindakan/bedah dalam prakteknya. Sudah ada beberapa pasien yang perawatannya dikonsulkan ke RSUD Kabupaten maupun RSUD Raden Mattaher dan dirujuk ke sana untuk penanganan lebih lanjut. Pasien yang datang juga tidak hanya untuk mencari kesembuhan tetapi sering hanya untuk berkonsultasi mengenai masalah kesehatan. Dr. Gadis memiliki reputasi yang baik di kabupatennya karena mampu berkomunikasi dengan baik dengan pasiennya, mengetahui cara memberikan konseling mengenai masalah kesehatan yang umum terjadi di sana, mampu cara menganalisis situasinya pasien dan keluarganya dan pendekatan untuk memecahkan masalah. Apabila diperlukan dan juga dituntut oleh kondisi, dr. Gadis juga beberapa kali mengadakan kunjungan rumah.

Materi yang dibahas untuk tutorial dengan skenario ini mencakup materi Paket C dari Kurikulum Family Medicine.


Skenario 4
Dr. Guntur dikunjungi banyak pasien hari ini. Sejak dia mendirikan klinik dokter keluarga di daerahnya, masyarakat yang datang berobat sudah mulai makin beragam. Dalam sehari, dr. Guntur dapat bertemu pasien dari segala golongan usia, mulai dari bayi, anak-anak sampai remaja sakit, ibu-ibu hamil atau menyusui, laki-laki dan perempuan dewasa pada usia produktif yang aktif bekerja, dewasa paruh baya yang kontrol penyakit yang sudah pernah didagnosis terlebih dahulu, sampai lansia dengan berbagai keluhannya. Dr. Guntur menyadari bahwa untuk menangani semua kasusnya secara efektif dia harus terlebih dahulu memahami keluhan yang paling umum terjadi pada tiap golongan usia dan bagaimana pendekatannya. Beberapa panduan yang sudah diterbitkan secara nasional seperti MTBS juga dipelajarinya. Dengan demikian dr. Guntur berharap penanganan pasiennya maksimal karena karakteristik pasien setiap daerah pasti berbeda dengan daerah lain.

Materi yang dibahas untuk tutorial dengan skenario ini mencakup materi Paket D dari Kurikulum Family Medicine.


VIII. REFERENSI
Referensi pada blok 21 Kedokteran Keluarga adalah:
1.      A Primer on Family Medicine Practice, Goh Lee Gan, Azrul Azwar and Sugito Wonodirekso, Singapore, Juni 2004  (referensi utama)
2.      Textbook of Family Medicine, Ian R. McWhinney, Thomas Freeman, Oxford University2009 (PDF File)
3.      Ilmu Kedokteran Keluarga Suatu Pengantar, Diktat bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja 2011
4.      Asuransi Kesehatan dan Managed Care, Diktat bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja 2011
5.      Referensi lain yang dianjurkan dosen pengampu

IX. TATA TERTIB UMUM MAHASISWA MELAKSANAKAN HOME VISIT

1.      Mahasiswa harus berpenampilan rapi dan sopan.
a.         Rambut tidak boleh panjang/gondrong untuk laki-laki.
b.         Memakai  kemeja  baik  untuk  mahasiswa  laki-laki  dan  perempuan.
c.          Tidak memakai kaos T-Shirt  maupun  kaos berkerah.
d.        Tidak memakai baju yang tipis atau tembus pandang.
e.         Memakai celana panjang untuk mahasiswa laki-laki.
f.           Tidak menggunakan celana  jeans atau celana ketat. 
g.         Menggunakan rok yang batas bawahnya di bawah lutut atau celana panjang bahan untuk mahasiswa wanita
h.         Tidak memakai perhiasan atau make up yang berlebihan
i.           Tidak memakai sandal, sepatu sandal, atau sepatu kets.
2.      Mahasiswa harus memakai jas PSPD Unja, rapi, bersih dan sesuai ketentuan.
3.      Menggunakan  name  tag  atau  kartu  identitas  diri  yang  resmi  selama  berada  di lingkungan rumah sakit/ puskesmas.
4.      Berperilaku  sopan  dan  bertutur  kata  yang  baik  terhadap  pasien,  staf puskesmas, karyawan, serta pembimbing lapangan.
5.      Tidak merokok dalam lingkungan pendidikan, rumah sakit dan puskesmas.
6.      Tidak  mengkonsumsi  minum-minuman  keras  dalam  lingkungan  pendidikan, rumah sakit dan puskesmas
7.      Tidak menggunakan obat-obatan yang terlarang.
8.      Memahami  dan  melaksanakan  semua  ketentuan  yang  tertulis  dalam  janji  kepaniteraan.
9.      Mematuhi setiap ketentuan yang berlaku di lingkungan pendidikan.











X. DAFTAR NAMA TIM TUTOR BLOK  21 TAHUN AKADEMIK 2010/2011

Skenario 1
Skenario 2
Skenario 3
Skenario 4
Fasilitator Tutorial
Fasilitator Tutorial
Fasilitator Tutorial
Fasilitator Tutorial
dr. Maria
dr. Maria
dr. Maria
dr. Maria
dr. Fadli
dr. Fadli
dr. Fadli
dr. Fadli
dr. Miftahurrahmah
dr. Miftahurrahmah
dr. Miftahurrahmah
dr. Miftahurrahmah
dr. Charles, SpOT (K). M. Pd
dr. Charles, SpOT (K). M. Pd
dr. Charles, SpOT (K). M. Pd
dr. Charles, SpOT (K). M. Pd
dr. Humaryanto, SpOT M. Kes.
dr. Humaryanto, SpOT M. Kes.
dr. Humaryanto, SpOT M. Kes.
dr. Humaryanto, SpOT M. Kes.
dr. Budi J., SpOT M. Kes.
dr. Budi J., SpOT M. Kes.
dr. Budi J., SpOT M. Kes.
dr. Budi J., SpOT M. Kes.
Dosen Pakar
Dosen Pakar
Dosen Pakar
Dosen Pakar
Dr. FX. Suharto
dr. Armaidi Darmawan, M.Epid
Dr. Aywar Zamri, Sp.PD
Dr. Azwar Djauhari, MSc















Nama Fasilitator disusun oleh UPK Bagian Sumber Daya Manusia.



XI.  RANCANGAN JADUAL KULIAH BLOK 21  ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER ,  UNIVERSITAS  JAMBI T.A 2010-2011

Minggu I

Jam

7.30
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
4-Apr-11
5-Apr-11
6-Apr-11
7-Apr-11
8-Apr-11
9-Apr-11
Pengantar Blok 21  (dr. Armaidi, M. Epid)                                   





08:00-08:50
PDKI dan Perannya Dalam Yankes Primer                                             (dr. Erdyanto, Ketua PDKI)
Konsep Kedokteran Keluarga, Model Pelayanan Doga                  (dr. Armaidi, M. Epid)
Pemberian Obat Rasional (POR)                                         (dr. Nindya Aryanty, M. Med. Ed)
Keluarga Sebagai Unit Pelayanan Kesehatan           (dr. Fahrurazi, M. Kes)
Tutorial 1-1                Ruang Tutorial
Prinsip Komunikasi DOGA dengan Pasien dan Keluarga Pasien                    (dr. Nindya Aryanty)
08:50-09:40
09:40-10:30
Leadership Sebagai Salah Satu Nilai Sentral               Dokter Keluarga                           (dr. Azwar, M.Sc)
Sistem Informasi, Rekam Medis, dan Kerahasiaan (dr. Fairuz Quzwain, SpPA)
Skills Lab               Konseling
Skills Lab               Pemberian Obat Rasional                             (Student Center)
Skills Lab               Peresepan dan Sediaan Obat dalam Praktek Dokter Keluarga I
10:30-11:20
Belajar Mandiri
11:20-12:10
Prinsip-prinsip                Kedokteran Keluarga              (dr. Armaidi, M. Epid)
Konseling Pasien dalam Kedokteran Keluarga               (dr. Nindya Aryanty)
Belajar Mandiri
12:10-13:00
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:00-13:50
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:50-14:40
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri


Minggu II


Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
11-Apr-11
12-Apr-11
13-Apr-11
14-Apr-11
15-Apr-11
16-Apr-11
08:00-08:50
Merancang dan Mengelola Klinik Dokter Keluarga    (ARD)
Manajemen Fasilitas dan Sarana Praktek Dokter Keluarga     (ARD)
Tutorial 1-2                         Ruang Tutorial
Skills Lab Analisis Data                  SPSS I Kls B
(Eres, ARD)
Peran Keluarga Dalam Penatalaksanaan Diabetes Mellitus                          (dr. Aywar Zamri, SpPD)
Skills Lab               Peresepan dan Sediaan Obat dalam Praktek Dokter Keluarga II
08:50-09:40
09:40-10:30
Analisa Situasi & Pemecahan Masalah Kesehatan Pasien & Keluarga                                  (dr. Azwar, M. Sc)
Peran Keluarga Dalam Penatalaksanaan TB (dr. Aywar Zamri, SpPD)
Pleno Tutorial 1
(FXS)
10:30-11:20
Quality Assurance (QA) (dr. Armaidi Darmawan, M. Epid)
Pencatatan dan Pelaporan Pada Pelayanan Kesehatan Primer                        (dr. Fahrurazi, M. Kes)
Skills Lab                     Menulis Rekam Medis
11:20-12:10
Skills Lab Tatacara                     Menulis Rekam Medis
Skills Lab Analisis Data                  SPSS I Kls A
(Eres, ARD)
12:10-13:00
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:00-13:50
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:50-14:40
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri





Minggu III


Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
18-Apr-11
19-Apr-11
20-Apr-11
21-Apr-11
22-Apr-11
23-Apr-11
08:00-08:50
Nilai Sentral Kedokteran Keluarga                                          (dr. FX Suharto)
Sejarah dan Filosofi Kedokteran Keluarga (dr. FX Suharto)
Manajemen Terpadu Bayi Muda (dr. Azwar Djauhari, M. Kes)
Analisis Pembiayaan Praktek Dokter Keluarga (Didik Sunaryadi, SKM, M. Kes)
Libur
Wafat Yesus Kristus
Manajemen Terpadu Balita Sakit I (dr. Azwar Djauhari, M. Kes)
08:50-09:40
09:40-10:30
Tutorial 2-1                Ruang Tutorial
Managed Care dalam Asuransi Kesehatan (Didik Sunaryadi, SKM, M. Kes)
Sistem Kapitasi Dalam Klinik Dokter Keluarga (Didik Sunaryadi, SKM, M. Kes)
Skills Lab  Analisis data                 SPSS II Kls B
(Eres, ARD)
Tutorial 2-2                Ruang Tutorial
10:30-11:20
11:20-12:10
Perawatan Penyakit Terminal (Paliatif) (dr. Aywar Zamri, SpPD)
Belajar Mandiri
12:10-13:00
Belajar Mandiri
Skills Lab  Analisis data                 SPSS II Kls A
(Eres, ARD
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:00-13:50
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:50-14:40
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri




Minggu IV


Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
25-Apr-11
26-Apr-11
27-Apr-11
28-Apr-11
29-Apr-11
30-Apr-11
08:00-08:50
Kewirausahaan dalam Praktik Dokter Keluarga (dr. FX Suharto, M. Kes)
Skills Lab               Kewirausahaan Klinik Dokter Keluarga (dr. FX Suharto, M. Kes)
Peran Keluarga dalam Kesehatan Gigi&Mulut (drg. Irawati Sukandar, M. Kes)
Peran Doga dalam Kesehatan Maternal (Obstetri Sosial) (dr. AZD)
Manajemen Kesehatan Anak dan Remaja (dr. Fahrurazi, M. Kes)
Home Visit & Perawatan di Rumah                          (ARD)
08:50-09:40
09:40-10:30
Aspek Sosial Budaya Pada Seksualitas (dr. Fairuz Quzwain, Sp.PA)
Manajemen Terpadu Balita Sakit II (dr. Azwar Djauhari, M. Kes)
Tutorial 3-1                Ruang Tutorial
Skills Lab               Penjelasan Pelaksanaan dan Pembuatan Laporan Home Visit
Skills Lab             Tatacara Rujukan Dan Konsultasi
10:30-11:20
Pleno Tutorial 2
(ARD)
11:20-12:10
Advokasi Peningkatan Gizi dan Kesehatan keluarga (ARD)
Skills Lab Analisis data              SPSS III Kls A
(Eres, ARD)
12:10-13:00
Skills Lab Analisis data               SPSS III Kls B
(Eres, ARD)
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:00-13:50
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:50-14:40
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri







Minggu V


Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
2-May-11
3-May-11
4-May-11
5-May-11
6-May-11
7-May-11
08:00-08:50
Analisis Biaya & Kapitasi Pada Praktek/Klinik Dokter Keluarga
Tutorial 3-2                Ruang Tutorial
Skills Lab               Home Visit 1
(Fasilitator Puskesmas)                           
Menghitung/ Menganalisis Biaya Praktek/Klinik Dokter Keluarga
Skills Lab                     Home Visit 2
(Fasilitator Puskesmas)
Menghitung Kapitasi Pada Praktek/Klinik Dokter Keluarga
08:50-09:40
09:40-10:30
10:30-11:20
Konsultasi & Rujukan dalam Kedokteran Keluarga                         (dr. Nindya, M. Med. Ed)
Perizinan Pendirian Praktek/Klinik Dokter Keluarga (drg. Irawati Sukandar, M. Kes)
Belajar Mandiri
Pleno Tutorial 3
(AWZ)
Belajar Mandiri
Tutorial 4-1                Ruang Tutorial
11:20-12:10
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
12:10-13:00
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:00-13:50
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
13:50-14:40
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri
Belajar Mandiri




Minggu VI


Jam
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
9-May-11
10-May-11
11-May-11
12-May-11
13-May-11
14-May-11
08:00-08:50

Manajemen Mutu Klinik Dokter Keluarga

Pleno Tutorial 4
(AZD)
OSPE ANALISIS DATA SPSS
(ujian) blm comfirm
MCQ
OSCE
08:50-09:40

09:40-10:30
Skills lab
Presentasi laporan Home Visits

10:30-11:20
Tutorial 4-2




11:20-12:10




12:10-13:00





13:00-13:50







Mingu ke VII: Ujian dan Remedial, Jadual akan di sesuaikan dengan Blok lain yang berjalan




 SEMOGA BERMANFAAT..AMIN