Contoh soal OSCE UKDI
1. Soal
: Seorang ibu datang ke klinik dokter keluarga membawa bayinya berusia 6 bulan
dengan keluhan mencret
2. Tugas
mahasiswa:
a. Lakukan
alloanamnesa
b. Lakukan
pemeriksaan fisik
c. Sampaikan
usulan pemeriksaan penunjang kepada penguji, (nanti penguji memberi jawaban
hasilnya) dan iterpretasi hasilnya
d. Sampaikan
dx kerja dan 3 diagnosis banding kepada penguji
e. Sampaikan
tatalaksana nonfarmakologi dan farmakologi
f.
Tuliskan resep secara lengkap
g. Beri
edukasi kepada orang tua pasien
Ctt: hasil PE/ KU Rewel,
Kesadaran CM, Suhu 39,5C Respirasi 48X/menit, Nadi 120x/menit, isi cukup,
reguler, UUB datar, Mata tdk cekung, air mata ada, mukosa mulut basah
Ctt: penguji menyampaikan
hasil lab setelah peserta merencanakan / mengusulkan pemeriksaan penunjang
darah rutin dan feses: lekosit 12.000 mmkubik, difcount: 83/13/2/1/1
Feses: makroskopis : darah +,
lendir + sigella +
3. Dx
Kerja: disentri basiler atau shigellosis tanpa dehidrasi
4. DD:
1. Enteritoxigenik E Coli 2.
Enterohemoragic E Coli 3. Disenrti auba 4 invaginasi
5. Tatalaksana
a. Nonfarmakologis
i.
Rehidrasi rencana A dengan lengkap: pemberian
ASI diteruskan dan lebih banyak, pemberian oralit, pemeberian makanan lanjutkan
b. Farmakologis:
i.
Cotrimoxazol 5-8 mg/kgbb 2x sehari selama 5 hr atau
ii.
Ampicillin 50 mg/kgbb, 4 kali sehari selama 5
hari atau
iii.
Ciprofloxacin 15 mg/kgbb 2 kali sehari selama 5
hari
iv.
Dan zinc tablet 20 mg/hr selama 10 hari
Rubrik penilaian ( hanya yang dicatat disini dengan
kategori skor 3 saja, paling tinggi)
1. Anamnesa
( dengan kategori skor paling tinggi 3)
a. Peserta
ujian bertanya tentang keluhan utama,
ditambah 5-6 pertanyaan mengenai:
i.
Onset penyakit
ii.
Keluhan penyerta
iii.
Tanda tanda dehidrasi
iv.
Riwayat makanan
v.
Riwayat allergi
vi.
Riwayat pengobatan
2. Pemeriksaan
fisik ( dengan kategori skor paling
tinggi 3)
a. Peserta
ujian melakukan semua pemeriksaan fisik dengan benar dan runtut:
i.
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
ii.
timbang BB
iii.
Periksa tanda vital
iv.
Test minum
v.
Tanda tanda dehidrasi (UUB, kelopak mata, mukosa
mulut, turgor kulit)
3. Melakukan
test, prosedur klinik ( dengan kategori skor
paling tinggi 3)
a. Peserta
ujian mengusulkan pemeriksaan feses dan darah rutin
b. Dan
melakukan interpretasi (setelah penguji menyebutkan hasil pemeriksaan
laboratorium feses dan darah rutin)
4. Menentukan
diagnosis dan diagnosis banding ( dengan kategori skor paling tinggi 3)
Peserta ujian menetapkan diagnosis disentri basiler atau
shigellosis tanpa dehidrasi dan menyebutkan 3 dx banding:
1. Enterogenik
E Coli
2. Enterogenik
hemoragic E Coli
3. Invaginasi
5. Tatalaksana
non farmakologi berikut dengan lengkap ( dengan kategori skor paling tinggi 3)
Peserta ujian menyampaikan
tatalaksanan nonfarmakoterapi (rencana rehidrasi A) dengan lengkap:
1. Pemberian
ASI lebih sering dan lebih banyak
2. Pemberian
oralit
3. Makanan
bayi diteruskan
6. Tatalaksanan
farmakologi berikut dengan lengkap ( dengan kategori skor paling tinggi 3)
a. Anti
biotik
v.
Cotrimoxazol 5-8 mg/kgbb selama 5 hari
vi.
Ampicilin 50 mg/kgbb selama 5 hari
vii.
Ciprofloxacin 15 mg/kgbb selama 5 hari
b. Parasetamol
10-15 mg/kgbb
c. Zinc
1 tab (20 mg) perhari selama 10 hari
7. Komunikasi
dan atau edukasi pasien ( dengan kategori skor
paling tinggi 3)
Peserta ujian menunjukkan
kemampuan berkomunikasi dengan menerapkan
prinsip berikut:
1. Mampu
membina hubungan baik dengan pasien
secara verbal non verbal ( ramah, terbuka, kontak mata, salam, empaty, dan
hubungan komunikasi 2 arah
2. Mampu
memberikan kesempatan kepada pasien untuk bercerita dan mengarahkan cerita
3. Mampu
untuk melibatkan pasien dalam membuat keputusan klinik
4. Mampu
memberikan penyuluhan yang isinya sesuai dengan masalah pasien
a. Penyebab
diare
b. Perjalanan
penyakit diare
c. Pencegahan
d. Kapan
harus kembali ke dokter
8. Perilaku
profesionalisme
Meminta izin secara lisan dan
melakukan dibawah ini secara lengkap:
1. Melakukan
setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti sehingga tidak membahayakan
pasien dan diri sendiri
2. Memperhatiakn
kenyaman pasien
3. Melakukan
tindakan sesuai prioritas
4. Menunjukkan
rasa hormat pada pasien
5. Mengetahui
keterbatasan dengan merujuk atau melakukan konsultasi.